Citra adalah Seorang gadis Yang beranjak dewasa . Dia Kuliah Di sebuah universitas Ternama di sebuah Kota Besar . Citra di Besarkan dalam keluarga PRIYAYI ( istilah keluarga Pejabat / Pegawai Pemerintah menengah Keatas ) . Namun memang Ayahnya Tipikal ayah yang Keras dan Ibunya seorang Kepala Sekolah Juga Tak kalah Tegas nya . Metoda Pola asuhnya adalah TOP DOWN dimana Perintah Orang Tua Tak Boleh di debat dan Semua kebutuhan Materi di Penuhi . Pola Asuh ini Membuat Anak Tertutup karena Merasa tidak nyaman berbicara terbuka dengan orang tuanya .
Sampailah Suatu ketika Citra Memilik masalah Dikampusnya , dia tidak Tau Harus Bicara dengan Siapa , Bicara Dengan Orang tuanya dia sdh tau bakalan seperti apa , yang ada malah kena marah . Akhirnya Dia melamun Di Halaman Kampus , Pikirannya Kosong Menerawang , dan Didatangilah dia Oleh Didi , Seorang Penjual Asongan Dekat Kampus yang kadang Masuk Untuk antar Rokok ke teman2 Mahasiswa di Seputaran Kampus . Tidak ada yang Salah Dengan Hal ini , namun Didi memang memiliki Latar belakang Keluarga yang memiliki kemampuan Metafisika . Hari demi Hari berlalu dan Citra Semakin Lengket Dengan Didi , akhirnya Pacaran dan Dilamar . Kagetlah Orang Tua Citra Dengan Peristiwa ini , Secara Status Sosial Sangat Berbeda .
Ayah Citra benar2 Heran dengan Sikap Citra yang Berubah Keras dan Tidak bisa di larang , Komunikasi sdh tertutup sama sekali , bahkan Citra berani memberontak . Ayah Citra Berkonsultasi dengan Kyai Yang memiliki Kemampuan penerawangan dan Belia berkata : sudah Ikhlaskan anakmu menikah dengan Didi karena Jeratan Ilmu nya Sudah masuk dalam sukmanya sehingga kalo dipaksa putus , anakmu bisa Gila bahkan Meninggal .
Ayah Citra tertunduk lesu , hanya Bisa Meratapi Dirinya yang Selama ini ABAI dalam Pola asuh kerpada anaknya dan ABAI dalam Memberikan kasih sayang serta perhatian yang cukup bagi Citra . Nasi Sudah Menjadi Bubur , Pernikahan harus Tetap Berlangsung . Beban Malu Memang Harus ditanggung Sebagai Bagian Dari Pembayaran Karma Bagi Ayah Citra , Ibunya dan Citra Sendiri .
Untunglah Didi adalah Pria Bertanggung Jawab Walaupun Dengan Pendekatan yang berbeda secara Umum , kini Citra dan Didi Sudah bahagia dengan Keluarga Kecil Mereka .
Cerita ke 2 :
Dewi adalah gadis Mandiri . Dan Bekerja Di Salah Satu Instansi Pemerintah . Dewi gadis Yang Ceria Namun memang agak Tertutup . Dewi adalah anak pertama dari 4 Bersaudari . Ayahnya Pekerja swasta yang Sibuk Pun Ibunya adalah pegawai Negeri Sipil . Nyaris Bahwa Semua Beban ada di Pundak Dewi , Dimana Dia Ikut Mengasuh adik2 nya Dan Membantu Ibunya Di Rumah . Kesibukan orang tuanya membuat Dewi jarang berkomunikasi dengan Orang tuanya , apalagi untuk menyampaikan keluh kesahnya dan masalah2 nya .
Sampai Akhirnya Dewi Bertemu Pak Ratno , Pemborong serabutan Yang Sedang mengerjakan Proyek Renovasi di Kantornya . Pak Ratno Sosok yang Ramah dan memang memiliki kelebihan di Bidang Supranatural . Dewi pun Tertarik , Bahkan Ikut belajar Di Aliran Supranatural Yang diajarkan Pak Ratno .
Semenjak saat itu , Dewi Mulai Menjauh pelan2 dari keluarga , makin tertutup Bahkan Mulai Ngekost Dan Susah Dihubungi Ayah Ibunya . Bahkan Mulai Berani menentang Mereka . Tiap Ada acara keluarga , Dewi Terihat sering Menghindar , dan melakukan lelaku yang aneh2 Mulai Tidur Di Tikar , Minum Kopi Hitam Pahit dan Menghindari makanan masakan buatan Ibunya , dia cenderung Untuk memasak Sendiri Bila Sedang berada Dirumah .
Bagaimana Bisa Dewi lebih Dekat Dengan pak Ratno daripada Keluarganya ????
Dari Cerita2 Diatas , Kita bisa memetik Pelajaran Berharga dalam mengasuh anak2 Kita . Bahwasannya Kita Harus Mampu :
1. membuat rumah kita sebagai tempat Pulang bagi anak , Pulang Untuk Melepas lelah maupun Bercerita masalah2 nya kepada ayah ibunya dengan bebas Tanpa Tekanan .
2. menjalin Komunikasi yang baik dengan anak , bahkan orang tua adalah sahabat bagi anak , Tentunya IKATAN seperti ini Tidak Dibangun dalam SEMALAM , namun dibangun sedari Kecil .
3. Anak Tidak Hanya Butuh Uang Untuk Biaya Sekolah dan Hidup Mereka , Lebih Penting adalah Waktu ,Perhatian serta Kasih Sayang dari Orang Tua . SELALU sempatkan Untuk Bermain Bersama , pun Bercerita , menanyakan Hari2 Yang dilalui anak anaknya . Bila SEMPAT selalu Habiskan Waktu Bersama Keluarga , INGAT lah ini Selagi Masih ada WAKTU .