Total Pageviews

Tuesday 28 August 2018

Sirep Kayon

Wis ndang bobok le , iki wayahe sirep Kayon ..kata nenek ku saat itu . dan aku melihat jam dinding menunjukkan PUKUL 00.00 WIB . punopo sirep Kayon meniko Mbah ? aku bertanya ..Yo kuwi wektu Alam iki hening Sawetoro Waktu , Angin , Wit Witan , Poro Sato Kewan , Kabeh Meneng , hening . Saat itu memang aku merasakan Ketenangan begitu dalam , secara Televisi Blm 24 Jam , Wifi , Internet Blm ada . 
Dalam Budaya Jawa di kenal 2 Waktu yang Disebut SIREP ( Membuat Tidur /Mengantuk ) yaitu Pukul 21.00 di sebut SIREP BOCAH , ini adalah saat anak2 10 tahun kebawah mengantuk dan Tidur . Secara Normal memang Pada jam Itu anak2 mulai mengantuk dan Tertidur . 
pukul 00.00 di sebut SIREP KAYON ( Kayon bermakna Urip /Hidup ) , dimana Semua yang Hidup akan Tertidur . Hening , Dan Ibunda Bumi ME RESET kondisi ruang dan Waktunya , beberapa Detik akan terasa Sepi , Sunyi . Ada JEDA terasa dalam ALIRAN WAKTU .
Namun memang Seiring Hingar Bingar Teknologi dan lain sebagainya , Kita Lupa akan adanya JEDA ini .Walaupun sesungguhnya , Merasakan SIREP KAYON dapat meningkatkan Kepekaan kita Terhadap VIBRASI ALAM ini . 
Menyatu dalam SUNGAI WAKTU , dan mampu MERASAKAN Sungai itu Terhenti Sesaat adalah HAL yang Luar Biasa menuju KUNCI KOLO SUNGSANG . 
Kita tak dapat memutar sang KALA , namun Kita MENYATU dalam Detak nya , DAN ikut HENING dalam JEDA nya .
Lingsir Wengi
Lingsir wengi
Sepi durung biso nendro
Kagodho mring wewayang
Kang ngreridhu ati
Kawitane
Mung sembrono njur kulino
Ra ngiro yen bakal nuwuhke tresno
Nanging duh tibane aku dewe kang nemahi
Nandang bronto
Kadung loro
Sambat-sambat sopo
Rino wengi
Sing tak puji ojo lali
Janjine mugo biso tak ugemi




No comments:

Post a Comment